Langkah ini menjadi jembatan untuk:
- Akses layanan psikologi,
- Edukasi kesehatan mental,
- dan pendampingan remaja secara menyeluruh
Krisis identitas remaja bukan sekadar persoalan pribadi, ini adalah tantangan bersama yang berdampak pada semangat belajar, arah pendidikan, dan kesehatan mental.
Tekanan sosial, tuntutan lingkungan, dan banjir informasi digital sering membuat remaja bingung mengenali jati diri, minat, dan tujuan hidup. Sayangnya, tidak semua mendapat ruang aman untuk mengeksplorasi hal tersebut.
Dampaknya? Cemas, tidak percaya diri, salah jurusan, dan kehilangan arah.
Oleh karena itu, kolaborasi antara Children & Family Therapy Center dan SMP Santo Thomas 3 Medan bukan sekadar bentuk layanan psikologis, melainkan bagian dari upaya strategis dalam membangun ekosistem pendidikan yang peduli terhadap kesehatan mental remaja.
Melalui ruang aman, edukasi, dan pendampingan yang berkesinambungan, diharapkan setiap remaja dapat tumbuh menjadi pribadi yang mengenal dirinya, percaya pada potensinya, serta memiliki arah dan tujuan hidup yang jelas.
Sebab kesehatan mental remaja adalah fondasi penting bagi lahirnya generasi masa depan yang kuat, resilien, dan berdaya saing.
0 Komentar