Medan, 10 Oktober 2024 –
Homeschooling Bu Emil menyelenggarakan kegiatan Educational Trip yang bertempat
di Taman Ahmad Yani, Medan. Acara ini bertujuan memberikan suasana belajar yang
berbeda bagi para peserta didik dan latih homeschooling buemily, sekaligus
sebagai ajang rileksasi bagi tutor dan anak-anak mengambil situasi
belajar diluar konteks rutinitas pembelajaran di dalam ruangan.
Educational Trip (ET) yang diadakan pada hari Kamis, sekaligus merupakan bagian
dari program Kelas Inspirasi yang rutin diadakan oleh Homeschooling Bu
Emil dalam sebulan.
Ketua Yayasan Khasanah Bunda
Emily, Ibu Emilya Ginting, S.Psi., M.Psi., Psikolog, menjelaskan bahwa kegiatan
ini mengusung tema "Bermain di Alam", dengan fokus memperkenalkan
anak-anak pada lingkungan alam melalui aktivitas menanam. Kegiatan ini
bertujuan untuk melatih belajar bahasa melalui kegiatan menaman sehingga
anak-anak dapat "Mengenali benda-benda yang berada dan menjadi
bagian dari alam”, sesi berurutan saat menanam anak-anak belajar mengenal
“urutan”, belajar kosa kata baru, juga melatih kordinasi sensorikmotorik
mereka," ujar Ibu Emilya. Selain itu, kegiatan ini juga dirancang untuk
melatih sensori integrasi anak-anak dalam bermain kegiatan memanjat, merayap,
berayun, berjalan di plaving blok, bergelantungan dan melangkah di papan besi,
dengan memanfaatkan media pembelajaran yang tersedia di salah satu taman
kota di Medan.
Salah satu kegiatan inti dari Educational Trip ini adalah menanam pohon. Setiap anak dibekali dengan peralatan kebun berukuran kecil, beberapa jenis pohon seperti bunga berbunga, dan pohon pagar. Sebelum memulai, tutor memberikan penjelasan atau tutorial sederhana dengan memberi label pada jenis pohonnya, peralatan dan tahapan menanam bunga, dan yang terakhir cara merawat pohon agar tumbuh dengan baik.
Anak-anak berkebutuhan khusus
(ABK) besar dan kecil tampak bersemangat menanam bunga mereka masing-masing ke
dalam tanah, kemudian menyiramnya dan memastikan bunga tersebut ditanam dengan
baik. Setelah proses menanam selesai, anak-anak diminta untuk menyebutkan
kembali (recalling memory) jenis pohon telah mereka tanam serta langkah-langkah
yang telah mereka lakukan selama proses menanam. Aktivitas ini dirancang
sebagai pembelajaran pengulangan untuk melatih daya ingat dan kemampuan
asosiasi melalui pengamatan, sekaligus menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam
merawat tanaman yang mereka tanam.
Setelah menyelesaikan kegiatan menanam, anak-anak diajak untuk bermain di area taman yang penuh dengan berbagai wahana permainan. Wahana-wahana tersebut meliputi ayunan, perosotan, jungkat-jungkit, panjat ban, tali, hingga tangga setengah lingkaran. Setiap wahana memberikan tantangan tersendiri bagi anak-anak, sehingga mereka dapat melatih kemampuan motorik kasar dan halus mereka dengan cara yang menyenangkan dan terlibat aktif dalam kegiatan.
Tidak hanya itu, bermain di
wahana tersebut juga melatih keberanian anak-anak untuk menghadapi tantangan
fisik. Beberapa peserta didik awalnya tampak ragu-ragu dan takut untuk mencoba
wahana yang lebih tinggi seperti panjat ban, namun dengan dukungan dari tentor
dan teman-temannya, mereka akhirnya berhasil mengatasi ketakutan mereka dan
berani untuk mencoba.
Setelah lelah bermain, kegiatan
dilanjutkan dengan makan snack bersama di area taman. Para murid, tentor, dan
orang tua duduk bersama menikmati cemilan. Suasana penuh keakraban terasa saat
orang tua dan tentor berbagi cerita mengenai kegiatan educational trip ini dan
perkembangan anak mereka selama kegiatan berlangsung. Sesi makan bersama ini
tidak hanya menjadi momen relaksasi setelah beraktivitas, tetapi juga menambah
kehangatan dan mempererat hubungan antara murid, orang tua, dan tentor.
Homeschooling Bu Emil sendiri
telah dikenal dengan pendekatan pembelajaran yang menggabungkan aspek konsep
verbal (akademis), emosional, dan sosial, sehingga para murid dapat
berkembang secara holistik. Educational Trip seperti ini dinilai efektif dalam
memberikan pengalaman belajar kontekstual, yang membekali anak-anak dengan
keterampilan hidup nyata dan pemahaman yang lebih luas tentang lingkungan.
Kegiatan ini diharapkan terus menjadi bagian dari kalender akademik Homeschooling Bu Emil, yang berkomitmen untuk terus menciptakan suasana belajar yang inovatif, menyenangkan, dan penuh makna bagi setiap murid.
0 Komentar