Chit-chat Orang Tua Homescholing Buemily

Kurang lengkap rasanya dalam konteks pengembangan sikap prilaku dan mental anak tanpa adanya diskusi yang dilakukan para orang tua khususnya orang tua yang mempunyai anak spesial. Children and Family Therapy center pada waktu lalu mengadakan kegiatan diskusi yang bertemakan "Chit-chat Orang tua Homeschooling Buemily" yang dihadiri oleh para orang tua dari Homeschooling Buemily.

Adanya kegiatan ini diharapkan orang tua dapat lebih dalam lagi mengetahui sikap parenting yang baik untuk meminimalisir kelelahan dalam mengurus si kecil, dan juga dapat bisa melihat potensi minat ataupun bakat yang ada dalam diri anaknya, intinya merubah mind set parenting kepada anak.


Kegiatan yang diawali salam hangat dari para orang tua yang saling berkenalan diri satu sama lain, kegiatan yang menumbuhkan rasa kepedulian dan membangun sosialisasi antar orang tua. Sebelum masuk ke sesi selanjutnya, para orang tua dan seluruh peserta bermain games, terlihat para orang tua bersemangat dan enjoy mengikuti kegiatan Family Support Group ini.

Parental Burnout dalam mengasuh anak yang punya keunikan



Sebelum masuk kegiatan inti, Ibu Socha S. Kardiadinata, S.Psi. selaku terapis dari Children and Family Therapy Center yang memberikan informasi dan pengetahuan lebih lanjut terkait "Hakikat dan prinsip dari Homeschooling". Ibu Socha menjelaskan secara detail penyelenggaraan homeschooling yang berperan sangat penting untuk anak dan orang tua. di sesi terakhir penjelasan, Ibu Socha menumbuhkan suasana interaktif yaitu memberikan beberapa pertanyaan kepada orang tua, dari "parenting yang dilakukan sudah benar atau belum?", "apa sebenarnya keinginan yang ingin dilakukan anak?", "potensi minat dan bakat yang dimiliki anak?", dll.


Sesi selanjutnya adalah kegiatan inti dari kegiatan yang dilakukan pada hari ini, yaitu sesi penyampaian materi yang dibawakan oleh Ibu Emilya Ginting, M. Psi., Psikolog.

Maksud dari kegiatan ini sebenarnya orang tua yang sehat mental itu dapat menjalankan parental rule-nya dengan lebih baik, daripada orang tua yang berjuang dengan depression atau anxiety. Kondisi itu tentu akan mempengaruhi bagaimana mereka mengerjakan peran-perannya sebagai orang tua. 

Seharusnya bisa menemani anak belajar, harusnya bisa main bersama anak, menghadapi emotional turbulence anak yang emosinya bisa naik-turun. Tapi orang tuanya sendiri juga berjuang dengan mental health, jadi tidak bisa membersamai secara seutuhnya.

Orang tua itu perlu menjalankan parental rule. Menjadi orang tua tugasnya ada banyak, yang harus memberikan makan anak, mengajarkan disiplin, membimbing anak belajar di rumah, jadi banyak sekali rules yang dilakukan oleh para orang tua. 

Oleh karena itu, dengan mental yang sehat orang tua bisa menjalani fungsi dengan baik. Saat adanya kesulitan dalam menjalankan peran tersebut, orang tua bisa punya resilience atau ketangguhan, para orang tua membuat mind set  “Ini berat, saya bisa jalanin lagi nanti, coba lagi,” Selalu menjadi kuat dalam menghadapi hambatan.